Imam Mahdi yang bersembunyi dalam Sirdab seharusnya disebut “imam
dalam pengasingan” seperti pemerintahan dalam pengasingan, yang memerintah
sebuah negeri dari luar negeri tersebut.
Islam Itu Indah
Senin, 25 Februari 2013
Para sahabat sama merubah Al Qur’an dan melakukan konspirasi (Syi'ah)
Hafshah dan Aisyah telah meracuni Rasulullah dan mengumpulkan uang
lalu membagi-bagikan pada orang-orang yang membenci Ali. Penduduk Makah dengan
terang-terangan menentang Allah. Penduduk Madinah lebih jelek dari penduduk
Makah 70 kali (Al Kaafi 2/301).
Dikatakan juga bahwa bangsa Romawi itu lebih baik
dari bangsa Syam karena orang Romawi kafir namun tidak memusuhi Ahlulbait sedang
orang Syam kafir dan memusuhi kita (Al Kaafi 2/301).
Mereka di ajarkan hal-hal yang ghoib dari Allah (Syi'ah)
Sementara Para imam mengetahui seluruh perkara ghoib, tapi menurut
mereka Allah tidak meiliki ilmu secara mutlak , tapi Syi’ah berpendapat bahwa
Allah bias saja mengetahui hal baru yang tidak diketahui sebelumnya. Setelah
Musa Al Kazim wafat, Allah emngetahui hal baru yang tidak diketahui oleh Allah
sebelumnya Allah tidka pernah disembah dan diagungkan seperti ketika dikatakan
bahwa Allah memiliki sifat kebodohan seperti ini(Al Kaafi jilid 1 hal 113)..
Karena jika Ilmu Allah itu mutlak maka Dia Maha mengetahui segala sesuatu, baik
yang telah terjadi maupun yang akan terjadi kemudian. Dalam Al Kafi jilid 1 hal
263 dikatakan : Allah mengetahui sesuatu yang baru tentang Abu Ja’far yang
sebelumnya(Allah) tidak tahu.
Ini
berarti Allah bukan Maha Tahu, krn jika Maha Tahu, pasti mengetahui segala
sesuatu, tidak ada yang baru diketahui oleh Allah.
Seorang Imam tidak akan wafat sebelum mengetahui siapa
penggantinya. (Al Kafi jilid 1 hal 218).
Para Imam mengetahui seluruh yang telah terjadi dan yang belum
terjadi, tidak ada yang tersembunyi bagi mereka. Inilah perbedaan antara Imam
dan Nabi,para Nabi mengetahui kejadian yang lampau dengan wahyu Allah dan tidak
mengetahui masa depan kecuali yang diwahyukan dari Allah saja.
Para imam mengetahui kapan mereka mati, merka tidak mati kecuali
atas kehendak mereka sendiri.
Diperbolehkan meminta pada selain Allah pada saat saat
genting.
Kita dilarang mengatakan bahwa Allah memiliki tangan, memiliki
wajah, tapi boleh saja mengatakan bawha Ali bin Abi Tolib adalah wajah
Allah.
Dari Abi Abdilah ia berkata : “ lalu diperlihatkan
api neraka pada mereka, lalu berkata, “masuklah kalian ke neraka dengan
izinku!”. Orang pertama yang masuk neraka adalah Muhammad SAW, kemudian di ikuti
oleh para Ulul Azmi, para pewaris dan pengikutnya, lalu dia berkata pada manusia
golongan kiri (Ashabusyimal) masuklah ke neraka dengan ijin saya, mereka
menjawab ya Tuhan apakah kau ciptakan kami untuk dibakar, ia berkata kepada
Ashhabul Yamin keluarlah kalian dari neraka atas ijinku. Api Neraka tidak
sedikitpun melukai mereka(Al Kaafi 2/9).
Minta pertolongan, perlindungan, basmallah, selain Allah tidak dilarang (Syi'ah)
Para imam mengetahui apa yang ada dilangit, bumi, surga, neraka ,
mereka mengetahui apa yang telah terjadi dan semua yang terjadi kemudian.(Al
Kafi jilid 1 hal. 204) ciptaan Allah dan yang akan diciptakan.
Mereka mengetahui seluruh ucapan-ucapan manusia, burung, binatang
dan segala yang bernyawa Barang siapa tidak bersifat demikian maka dia bukan
Imam(Al Kaafi 1/225).
Para imam mendapatkan wahyu yang seperti diceritakan oleh Abi Jafar
ia berkata : “Allah tidak akan menurunkan ilmu kecuali kepada keluarga Nabi
dengan perantara Jibril as” (Al Kaafi 1/330).
Pengetahuan mereka telah sempurna sejak mereka dilahirkan. Riwayat
dari Ya’kub Assiroj suatu ketika ia masuk ke rumah Abi Abdillah as ia sedang
duduk didekat kepala Abi Hasan Musa saat dia masih bayi,dia berbisik-bisik
dengan Abul Hasan lama sekali, aku pun diam hingga mereka berdua selesai
berbisik-bisik. Aku pun mendekatinya, lalu ia berkata padaku “mendekatlah pada
tuanmu berikan salam padanya “ maka aku mendekat dan memberi salam ia (anak)
menjawab dengan fasih kemudian ia berkata padaku, pulang dan gantilah nama anak
perempuanmu yang kamu namai kemarin, nama itu benci oleh Allah. Kemarin aku
meberi nama anakku dengan Humaira’[1] (Al Kaafi 1/247).
Bagaimana seorang anak kecil dalam gendongan dapat mengerti
nama-nama yang dibenci Allah, termasuk Humaira’? Dia tidak mungkin tahu jika
tidak mendapat wahyu dari Allah. Inilah kekafiran dan kemurtadan. Karena oarng
yang yakin bahwa ada yang mendapat Wahyu setelah Nabi adalah kafir. Ingat perang
Riddah, Abubakar Assiddiq memerangi Musailamah Al Kazzab karena dia mengaku
mendapat wahyu. Ali ikut dalam peperangan itu bahkan mendapat bagian seorang
budak dari rampasan perang, yang akhirnya melahirkan anaknya yang bernama
Muhammad ibnu Hanafiyah.
Beberapa contoh tulisan (Syi'ah)
Barang siapa berdoa kepada Allah dengan perantara Ahlul Bait maka
akan mendapatkan keuntungan dan sebaliknya sampai para Nabi pun terkabulkan
karenanya apabila bertawasul dengan Imam Ahlul Bait (Biharul Anwar :
23/103).
Nabi Yunus dimakan ikan paus hanya karena dia mengingkari Imamah
Ali bin Abi Tolib, setelah dia percaya maka dikeluarkan oleh Allah. Biharul
Anwar jilid 26 hal 333.
Karena perantaraan Imam pohon bisa berbuah dan buah masak di pohon.
Karena perantaraan merekalah sungai mengalir, karena mereka pula hujan turun
dari langit dan rumput tumbuh di permukaan bumi. Jika tidak ada para imam
niscaya Allah tidak akan disembah. Al Kafi jilid 1 hal 112.
Para Imam adalah Sholat yang diperintahkan oleh Allah. Dalam Al
Kafi diterangkan mengenai makna Ayat dalam surat Al Mudatsir ayat 42-43
bunyinya:
Artinya : "Apa yang membuat kamu masuk dalam
neraka saqor? Kita di dunia tidak pernah menunaikan sholat."
Maknanya adalah : kita tidak mengakui keimamahan Ali dan para Imam dari keturunannya. Kita dulu tidak menjadi pengikut para Imam. Al Kafi jilid 1 hal 347-360.
Maknanya adalah : kita tidak mengakui keimamahan Ali dan para Imam dari keturunannya. Kita dulu tidak menjadi pengikut para Imam. Al Kafi jilid 1 hal 347-360.
Barang siapa mengenal para imam berarti beriman dan barang siapa
mengingkari maka kafir (Al Kafi 1/144).
Sesungguhnya sayalah (Ali) yang ditugasi membagi masuknya orang ke
surga dan neraka (Al Kafi : 1/ 153).
-
Dunia dan akhirat
adalah milik Imam, terserah, mau diberikan sama siapa saja itu terserah pada
para Imam (Al Kafi 1/337). Mereka yang menguasai kunci kekayaan yang ada di
bumi, kapan saja boleh mengeluarkan emas-emas yang ada di dalam tanah itu (al
Kaafi 1/394).
-
Diperbolehkan
Towaf pada kubur Nabi dan kubur para Imam (Al Kafi jilid 1 hal
287).
Allah telah mengusapkan tangan kanannya pada keluarga Ali dan memberikan cahayanya pada mereka (Syi'ah)
Tak ada keselamatan kecuali kalian wahai keluarga ali, tidak ada
tempat selain dari kalian wahai mata Allah yang melihat (Biharul Anwar :
94/37).
Kalian adalah kesembuhan utama dan obat yang menyembuhkan bagi yang
meminta kesembuhan pada kalian. Biharul Anwar jilid 94 hal 33.
Para Nabi bertawasul pada para imam dalam berbagai doa dan
permintaan mereka. Ketika nabi Nuh hendak tenggelam, ketika Nabi Ibrahim
dilempar ke api, Nabi Musa hendak menyeberangi laut, Nabi Isa akan dibunuh oleh
orang Yahudi semuanya bertawasul dengan para Ahlul Bait untuk keselamatan mereka
(Biharal Anwar 26/325 Wasa’ilusyi’ah jilid 4 hal 1134).
Majlisi berkata : Allah hanya disembah, dikenal dan diesakan
dengan perantaraan para Imam. Biharul Anwar jilid 23 hal 103.
Para imam berkata apabila kalian punya keinginan kepada Allah
tulislah sebuah tulisan pada sesobek kertas dan letakkan pada salah satu kuburan
keluarga Ali atau bungkus dan masukkan sedikit tanah yang bersih dan letakkan di
sebuah sungai, sumur yang dalam atau oase padang pasir, pasti akan sampai pada
Mahdi kemudian akan dia sendiri yang mengkabulkan apa yang akan menjadi
kehendakmu (Biharal Anwar 94/29).
Komentar :
berarti Majlsi berpendapat bahwa yang mengabulkan doa dan permohonan manusia
bukanlah Allah tapi Mahdi Alaihissalam.
Para imam itu lebih utama dari para Nabi Allah. Derajat mereka lebih tinggi daripada para Malaikat, Nabi, Rasul (Syi'ah)
Para Imam memiliki kedudukan mulia dan kekuasaan atas makhluk,
seluruh atom di alamini tunduk pada mereka. Posisi ini tidak dicapai oleh
malaikat maupun para Nabi. Kitab Al Hukumah Al Islamiyah karangan Khomeini
halaman 52.
Langganan:
Postingan (Atom)