Sementara Para imam mengetahui seluruh perkara ghoib, tapi menurut
mereka Allah tidak meiliki ilmu secara mutlak , tapi Syi’ah berpendapat bahwa
Allah bias saja mengetahui hal baru yang tidak diketahui sebelumnya. Setelah
Musa Al Kazim wafat, Allah emngetahui hal baru yang tidak diketahui oleh Allah
sebelumnya Allah tidka pernah disembah dan diagungkan seperti ketika dikatakan
bahwa Allah memiliki sifat kebodohan seperti ini(Al Kaafi jilid 1 hal 113)..
Karena jika Ilmu Allah itu mutlak maka Dia Maha mengetahui segala sesuatu, baik
yang telah terjadi maupun yang akan terjadi kemudian. Dalam Al Kafi jilid 1 hal
263 dikatakan : Allah mengetahui sesuatu yang baru tentang Abu Ja’far yang
sebelumnya(Allah) tidak tahu.
Ini
berarti Allah bukan Maha Tahu, krn jika Maha Tahu, pasti mengetahui segala
sesuatu, tidak ada yang baru diketahui oleh Allah.
Seorang Imam tidak akan wafat sebelum mengetahui siapa
penggantinya. (Al Kafi jilid 1 hal 218).
Para Imam mengetahui seluruh yang telah terjadi dan yang belum
terjadi, tidak ada yang tersembunyi bagi mereka. Inilah perbedaan antara Imam
dan Nabi,para Nabi mengetahui kejadian yang lampau dengan wahyu Allah dan tidak
mengetahui masa depan kecuali yang diwahyukan dari Allah saja.
Para imam mengetahui kapan mereka mati, merka tidak mati kecuali
atas kehendak mereka sendiri.
Diperbolehkan meminta pada selain Allah pada saat saat
genting.
Kita dilarang mengatakan bahwa Allah memiliki tangan, memiliki
wajah, tapi boleh saja mengatakan bawha Ali bin Abi Tolib adalah wajah
Allah.
Dari Abi Abdilah ia berkata : “ lalu diperlihatkan
api neraka pada mereka, lalu berkata, “masuklah kalian ke neraka dengan
izinku!”. Orang pertama yang masuk neraka adalah Muhammad SAW, kemudian di ikuti
oleh para Ulul Azmi, para pewaris dan pengikutnya, lalu dia berkata pada manusia
golongan kiri (Ashabusyimal) masuklah ke neraka dengan ijin saya, mereka
menjawab ya Tuhan apakah kau ciptakan kami untuk dibakar, ia berkata kepada
Ashhabul Yamin keluarlah kalian dari neraka atas ijinku. Api Neraka tidak
sedikitpun melukai mereka(Al Kaafi 2/9).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar