Senin, 25 Februari 2013

Ritual Syi'ah

Sebelum menyaksikan potongan film kita akan membahas sedikit tentang perayaan Asyura.
Memukul kepada dan dada
Kaum rafidhah memukul-mukul badan mereka untuk mendekatkan diri mereka kepada Allah dan mendapatkan pahala di sisi-Nya.
Cara memukul badan
Dalam setiap peringatan hari besar mereka mereka, yang berbeda dengan perayaan hari besar kaum muslimin seperti peringatan terbunuhnya Ali bin Abi Tolib dan peringatan terbunuhnya Husein bin Ali, kaum rafidhoh melakukan upacara2 ritual untuk mengekspresikan kesedihan mereka terhadap musibah-musibah yang menimpa ahlul bait, yang kebanyakan cerita2 musibah itu adalah karangan mereka sendiri.
Ritual2 ini diadakan di setiap wilayah yang memiliki penduduk kaum rafidhoh, tetapi terlihat sangat jelas di beberapa wilayah Pakistan, Iran, India, Irak dan wilayah Nabtiyah di Lebanon. Dalam merayakan ritual ini pun cara mereka berbeda2, di negara teluk mereka memukul badan mereka dengan tangan kosong karena masyarakat negara teluk lebih “berbudaya”. Tetapi di Pakistan dan Lebanon mereka menyabet badan mereka sendiri dengan pedang dan belati untuk menumpahkan dan melukai anggota badan.
Sementara itu kaum rofidhoh di wilayah lainnya menggunakan rantai untuk memukuli badan mereka sendiri. Acara “pukul memukul” itu tak lupa disertai dengan pembacaan sya’ir2 kesedihan dan musibah, khotbah duka cita untuk ahlul bait,mencaci maki bani umayyah dan para sahabat Nabi. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan pahala dan keridhoan Allah ta’ala. Tidak ketinggalan pula acara tangis bersama sampai berteriak-teriak, karena mereka mengatakan bahwa para imam mereka memberi kabar gembira “Barang siapa menangis atau membuat dirinya menangis untuk Husein maka wajib masuk sorga”. Semua ingin masuk sorga, maka semua berlomba-lomba untuk bertambah sedih dan bertambah kencang tangisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar